[:en]Pembangunan di segala bidang termasuk pembangunan perekonomian umat tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi merupakan kewajiban dari segenap lapisan masyarakat untuk ikut terlibat di dalamnya. Kelompok masyarakat dapat secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pembangunan perekonomian ini. Salah satu cara untuk membangun ekonomi ummat dapat dimulai dari kelompok-kelompok kecil masyarakat seperti kelompk Usaha Kecil Menengah (UKM), karang taruna, sekolah-sekolah, PKK/ Dharma Wanita, Kelompok-Kelompok Tani, Pondok Pesantren, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya.Pembangunan di segala bidang termasuk pembangunan perekonomian umat tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi merupakan kewajiban dari segenap lapisan masyarakat untuk ikut terlibat di dalamnya. Kelompok masyarakat dapat secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pembangunan perekonomian ini. Salah satu cara untuk membangun ekonomi ummat dapat dimulai dari kelompok-kelompok kecil masyarakat seperti kelompk Usaha Kecil Menengah (UKM), karang taruna, sekolah-sekolah, PKK/ Dharma Wanita, Kelompok-Kelompok Tani, Pondok Pesantren, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
UKM-UKM di Indonesia, sudah terbukti menjadi salah motor penggerak roda perekonomian negara. Potensi UKM dengan pola pembinaan dan pendampingan yang tepat dapat menopang pertumbuhan indeks perekonomian negara ditengah-tengah lesunya investasi dan ketidakstabilan ekonomi dunia yang sangat berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri. Permasalahannya adalah banyak UKM yang ada, dengan potensi-potensi yang dimilikinya, tetapi sulit berkembang karena kurang memperoleh dukungan baik dari sisi informasi, sisi teknologi, sisi finansial, maupun sisi kepedulian dari pemerintah setempat. Padahal di sisi lain potensi terserapnya pengangguran di daerah-daerah oleh UKM-UKM jika berkembang dengan baik sangat signifikan.
Gambaran permasalahan tersebut dialami juga oleh UKM Lingkung Seni Dawagung (LinSenD) yang bergerak dibidang usaha pembuatan kaligrafi khas bermotif batik nusantara dengan aliran geometris. Dengan menggerakkan pemuda-pemuda sekitar dan anggota karang taruna setempat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, bahkan anak-anak, Lingkung Seni Dawagung sudah berhasil mengkader dan melahirkan senimah-seniman baru yang cukup terampil dalam membuat kaligrafis geometris. Karya yang dihasilkan sudah cukup banyak, tetapi kesulitan yang dialami oleh sanggar dan menjadi penghambat proses selanjutnya adalah masalah pemasaran produk, minimnya pengetahuan tentang kewirausahaan khususnya terkait perencanaan usaha, pemodalan, konsep produk, konsep promosi, dan pemasaran.
Penjualan produk kaligrafi hanya mengandalkan penawaran dari pintu ke pintu dan atau langsung ditawarkan kepada kenalan. Permodalan untuk membeli bahan canvas, cat minyak, kuas, dan kelengkapan lainnya hanya mengandalkan modal seadanya dari penggagas Lingkung Seni Dawagung. Permodalan dari luar sulit diperoleh karena terkendala harus berbadan hukum. Permasalahan lainnya sering, berhenti berproduksi karena kehabisan bahan dan material, sementara uang untuk membeli kelengkapan tersebut tidak ada dikarenakan produk belum laku terjual. Akhirnya terkadang produk kaligrafi dijual dibawah harga standar yang layak. Dari hasil survey dan identifikasi di lokasi Lingkung seni Dawagung, setidaknya ada 3 permasalahan utama yang saat ini dialami oleh UKM Lingkung Seni Dawagung ini, yaitu: Legalitas badan hukum untuk akses permodalan, minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang kewirausahaan (dari mulai plan sampai implementasi bisnis), dan kesulitan pemasaran karena minimnya media promosi.
Berdasarkan permasalahan yang digali sebelumnya dan solusi yang ditawarkan, Tim pengabdian masyarakat FRI dan FIK berkolaborasi sudah melaksanakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat periode I 2018 ini pada TAnggal 28-29 Juli 2018, dengan memberikan pendampingan persiapan pembentukan koperasi kelompok seni Lingkung Seni Dawagung, pelatihan kewirausahaan (business plan, analisa kelayakan, dan marketing mix), dan sharing mengenai pembuatan dan pengelolaan website Lingklung Seni Dawagung sebagai media pengenalan dan promosi online produk-produk kaligrafi dari LinSenD sehingga dapat merambah pasar internsional.
Tim Pengabdian Masyarakat:
Rd. Rohmat Saedudin, S.T., M.T.
Avon Budiyono, S.T., M.T.
Wawan Tripiawan, S.T., M.T.
Edi Sutoyo, S.T., M.Kom.
M. Teguh Kurniawan, S.T., M.T.
Siti Hajar Komariah, S.Pd., M.M.
Ananda Risya Triani, S.Ds., M.Ds.
Dr. Moh. Isa Pramana Koesoemadinata, S.Sn., M.Sn.[:]